Airlangga Bongkar Strategi Prabowo-Gibran Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan arah kebijakan ekonomi di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berfokus pada percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Pernyataan itu disampaikan Airlangga dalam acara “Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Optimism on 8 Percent Economic Growth” yang digelar di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025). Dalam kesempatan ini, Airlangga memaparkan sejumlah strategi utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam beberapa tahun mendatang.
“Pertumbuhan yang terus kita dorong, kita harap meningkat tahun depan di 5,4 persen, kemudian bertahap naik 6 sampai 7 persen. Dan kita berharap di tahun tersebut BP Danantara sudah tidak di landasan, tapi sudah terbang,” ujarnya.
Airlangga menekankan, pemerintah fokus mendorong investasi di sektor infrastruktur strategis, termasuk pembangunan jalan tol, pelabuhan, jaringan 5G, serta pengembangan energi hijau. Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan efisiensi logistik sekaligus daya saing nasional.
“Hilirisasi berkelanjutan juga terus kita dorong agar menciptakan nilai tambah di dalam negeri, sehingga tidak lagi mengekspor bahan mentah,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah memberikan perhatian pada pemberdayaan sektor riil dan digitalisasi UMKM, agar para pelaku usaha kecil dan menengah dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta memperluas akses pasar.
Dalam hal fiskal, Airlangga memastikan kondisi keuangan negara tetap terjaga. Defisit fiskal masih di bawah 3 persen, sementara rasio utang terkendali, menandakan disiplin fiskal yang sehat di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Pemerintah juga menaruh fokus pada sektor pariwisata melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kawasan wisata, mendukung konsep green tourism yang ramah lingkungan.
“Pemerintah berkomitmen membangun PLTSa untuk sektor pariwisata, karena harapannya, pariwisata menjadi penggerak devisa mulai dari kafe, hotel, hingga kawasan wisata. Masih ada PR di perizinan pariwisata, tapi arahnya jelas untuk memperkuat ekonomi daerah,” jelas Airlangga.
Di akhir paparan, Airlangga menegaskan optimisme pemerintah terhadap masa depan ekonomi Indonesia. Ia menyebut fondasi yang dibangun selama setahun pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi pijakan kuat menuju Indonesia Emas 2045.