HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Baru 3 Hari Menikah! Pengantin Wanita Tewas saat Bulan Madu Glamping, Diduga Keracunan Gas Maut



Momen bahagia pasangan pengantin baru di Sumatera Barat berubah menjadi tragedi memilukan. Gilang Kurniawan (28) dan istrinya, Cindy Desta Nanda (28), diduga keracunan gas karbon monoksida saat berbulan madu di sebuah glamping (glamour camping) di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Kamis (9/10).

Bukannya menikmati suasana romantis di tepi danau yang indah, Cindy justru mengembuskan napas terakhir setelah dilarikan ke Puskesmas setempat. Sementara Gilang masih berjuang untuk hidup dan kini dirawat intensif di rumah sakit dalam kondisi kritis.

Pasangan muda itu diketahui baru menikah tiga hari sebelumnya. Glamping yang mereka pilih dikenal memiliki pemandangan menakjubkan dengan latar danau dan pegunungan. Namun, lokasi tersebut kini telah dipasangi garis polisi dan dijadikan tempat olah TKP oleh pihak berwenang.


Hasil Visum: Tidak Ada Tanda Kekerasan

Kapolsek Lembah Gumanti, AKP Barata Rahmat Sukarsih, mengonfirmasi bahwa hasil pemeriksaan visum luar terhadap jenazah Cindy tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.

“Dari hasil visum luar tidak ditemukan adanya bekas kekerasan. Korban sudah dalam kondisi meninggal dunia saat dibawa ke Puskesmas,” ujar Barata, Jumat (10/10).


Diduga Keracunan Gas dari Water Heater

Pihak keluarga menduga, penyebab tragedi itu adalah keracunan gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari alat pemanas air (water heater) di kamar mandi glamping tersebut.

“Diagnosanya keracunan karbon monoksida, hasil dari tim medis RSUD Arosoka. Hasil pemeriksaan di SPH juga sama,” kata kakak Gilang yang enggan disebut namanya, kepada wartawan.

Menurut keterangan keluarga, tabung gas elpiji 12 kilogram yang digunakan untuk water heater ditempatkan di bawah dekat kloset. Ironisnya, kamar mandi di glamping itu minim ventilasi sehingga gas beracun diduga menumpuk di ruangan tersebut.

“Memang kamar mandinya begitu, tertutup rapat, tidak ada ventilasi. Water heater dan tabung gas ada di dalam,” ujarnya.


Belum Dipastikan Penyebab Kematian

Meski dugaan kuat mengarah ke keracunan gas, polisi belum bisa memastikan penyebab pasti kematian Cindy.

“Kami masih mengumpulkan data. Untuk memastikan penyebab kematian, harus dilakukan autopsi,” jelas AKP Barata.

Awalnya, keluarga korban bersedia dilakukan autopsi. Namun, keputusan itu kemudian dibatalkan karena mereka tidak tega melihat jenazah Cindy dibedah.

“Informasinya korban sudah dimakamkan, jadi autopsi tidak dilakukan. Awalnya keluarga setuju, sudah membuat laporan polisi dan permohonan autopsi, tapi kemudian membatalkannya. Kami tidak tahu alasan pastinya,” ujar Barata.


Kasus Masih Diselidiki

Polisi masih terus mendalami penyebab pasti kematian Cindy serta kondisi Gilang yang masih kritis. Area glamping tempat mereka menginap juga telah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kasus tragis ini menjadi pengingat pentingnya keamanan fasilitas di tempat wisata, terutama yang menggunakan gas untuk kebutuhan kamar mandi dan pemanas air.


Sumber: kumparan