Mode Gelap
Artikel teks besar

Dituding Mengejek Massa Demo, Ketua DPRD Gorut Dheninda Akhirnya Buka Suara: Itu Salah Paham!



Sebuah video Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Dheninda Chaerunnisa, mendadak viral di media sosial. Dalam potongan video berdurasi singkat itu, Dheninda tampak memperlihatkan ekspresi wajah yang oleh sebagian warganet dianggap seperti mengejek massa aksi yang tengah berdemo di depan Kantor DPRD Gorontalo Utara.

Namun, politisi muda berusia 22 tahun itu langsung memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa ekspresi yang viral tersebut bukanlah bentuk cibiran atau ejekan, melainkan kesalahpahaman situasional di tengah suasana aksi yang ramai.

Menurut penuturan Dheninda, momen yang terekam kamera itu terjadi saat dirinya sedang berkomunikasi dengan karyawan orang tuanya yang kebetulan berada di sekitar lokasi.

“Saat itu aku lihat karyawan orang tuaku ngasih isyarat jempol dari jauh, dan aku cuma balas dengan senyum. Tidak ada niat mencibir sama sekali,” ujar Dheninda pada Rabu (15/10/2025).

Ia mengaku kaget saat mengetahui ekspresinya viral dan dipotong menjadi seolah-olah sedang mengejek peserta demo.

“Kalau dilihat dari sudut pandang lain memang bisa salah tafsir. Tapi aku pastikan itu bukan cibiran,” tegasnya.

Sebagai anggota DPRD termuda di Gorontalo Utara, Dheninda memang kerap jadi sorotan publik. Usianya yang masih muda dengan gaya politik yang berani sering menarik perhatian, namun kali ini sorotan datang bukan karena prestasi, melainkan karena ekspresi wajah yang disalahartikan.

Video yang membuat dirinya viral pertama kali diunggah di TikTok dan X (Twitter) dengan narasi yang menuding “pejabat muda yang mengejek rakyat.” Dalam waktu singkat, nama Dheninda menjadi trending lokal di Gorontalo.

Sebagian warganet melontarkan kritik, tetapi tidak sedikit pula yang membelanya, menilai bahwa potongan video sering kali menimbulkan kesalahpahaman konteks.

Meski merasa tak bersalah, Dheninda tetap memilih bersikap dewasa. Ia menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas kegaduhan yang terjadi.

“Aku minta maaf kalau ada pihak yang merasa tersinggung atau salah paham karena ekspresiku. Ini pelajaran besar buatku untuk lebih hati-hati di ruang publik,” ucapnya.

Ia juga menegaskan menghormati aspirasi masyarakat yang menyampaikan pendapat melalui aksi damai.

“Aku sangat menghargai aspirasi mereka. Tidak ada niat sedikit pun untuk menertawakan atau merendahkan siapa pun.”

Reaksi publik di Gorontalo Utara pun beragam. Ada yang menilai Dheninda perlu lebih berhati-hati dengan gestur dan ekspresi di ruang publik, terutama di era media sosial.

“Sekarang satu ekspresi bisa langsung viral. Jadi memang harus hati-hati, apalagi kalau ada kamera,” kata salah satu warga.

Namun, banyak juga yang mengapresiasi sikap cepat dan berani Dheninda yang langsung memberikan klarifikasi dan permintaan maaf.

“Itu tanda kedewasaan. Umur 22 tahun tapi sudah paham tanggung jawab publik,” tulis seorang warganet.

Kasus ini menjadi pengingat betapa mudahnya gestur kecil disalahartikan di era digital. Menutup keterangannya, Dheninda mengatakan dirinya memilih mengambil sisi positif dari kejadian ini.

“Aku ambil sisi positifnya saja. Ini jadi pembelajaran buatku dan juga untuk teman-teman lain yang masih muda di dunia politik.”



Sumber: suara
Foto: Anggota DPRD Gorontalo Utara, Dheninda Chaerunnisa. (Ist)