Mode Gelap
Artikel teks besar

Terkuak! Zat Radioaktif Cs-137 Bisa Rusak Otak hingga Picu Kanker, Ini Penjelasan Guru Besar Unpad


Guru Besar Kedokteran Nuklir Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Achmad Hussein Kartamihardja, mengingatkan bahwa paparan zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) membawa ancaman serius bagi kesehatan manusia. Zat ini disebut memiliki “bahaya senyap” karena dampaknya tidak langsung terlihat, namun bisa memicu penyakit mematikan seperti kanker dan gangguan saraf.

Menurut Achmad, paparan Cs-137 dapat menimbulkan dua jenis efek utama pada tubuh manusia: deterministik dan stokastik.
Efek deterministik biasanya muncul dalam waktu singkat, seperti luka bakar pada kulit atau kerusakan jaringan akibat dosis radiasi tinggi.
Namun yang jauh lebih berbahaya adalah efek stokastik, yang bekerja perlahan tanpa gejala awal tetapi bisa berkembang menjadi kanker dalam jangka panjang.

“Paparan radiasi bisa menyebabkan sel-sel tubuh tidak mati, tapi malah terus membelah seperti sel kanker,” ujar Achmad, Jumat (10/10/2025).

Lebih lanjut, Achmad menjelaskan bahwa Cs-137 memiliki sifat kimia yang mirip dengan kalium, sehingga mudah diserap oleh tubuh dan menyebar ke berbagai organ vital, termasuk sumsum tulang.
Dari sana, zat ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan jumlah sel darah putih dan trombosit, serta meningkatkan risiko leukemia atau kanker darah.

Jika zat radioaktif tersebut masuk ke saluran pencernaan, efeknya bisa langsung terasa: mual, muntah, diare, hingga dehidrasi berat.
Sementara jika sampai ke otak, dampaknya jauh lebih fatal.
“Korban bisa mengalami kejang-kejang, disorientasi, bahkan koma dan kematian dalam hitungan jam atau hari,” jelas Achmad.

Lebih mengkhawatirkan lagi, Cs-137 memiliki waktu paruh sekitar 30 tahun, artinya zat ini bisa bertahan dalam tubuh dan lingkungan selama puluhan tahun sebelum benar-benar hilang daya radioaktifnya.

Meski begitu, Achmad menegaskan bahwa paparan Cs-137 tidak bersifat menular.
“Mereka yang terpapar tetap perlu diperiksa secara menyeluruh, terutama untuk melihat dampak pada darah dan sistem reproduksi. Tapi mereka tidak bisa menularkan ke orang lain,” pungkasnya.



Sumber: inilah
Foto: Anggota Tim Khusus Pelaksana mengukur tingkat paparan radiasi terhadap fosil yang tercemar Cs-137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (2/10/2025). (Foto: Antara)