Dukungan Global Menguat, Prancis Gabung Negara Barat yang Akui Palestina

palestina, merdeka


Prancis akhirnya mengambil langkah bersejarah dengan mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Deklarasi itu diumumkan langsung oleh Presiden Emmanuel Macron dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Senin (22/9/2025), dan mendapat sambutan meriah dari lebih dari 140 pemimpin dunia yang hadir.

Delegasi Palestina, termasuk duta besar Riyad Mansour, berdiri dan bertepuk tangan saat pengumuman tersebut dibacakan. Bahkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang mengikuti secara virtual ikut memberikan aplaus, setelah sebelumnya dirinya dilarang menghadiri forum PBB secara langsung oleh pemerintah Amerika Serikat.

"Setia pada komitmen historis negara saya terhadap Timur Tengah, untuk perdamaian antara Israel dan Palestina, inilah sebabnya saya menyatakan bahwa hari ini, Prancis mengakui negara Palestina," ujar Macron, dikutip BBC.

"Waktunya untuk perdamaian telah tiba dan tidak ada yang membenarkan perang yang sedang berlangsung di Gaza," tegasnya.

Dukungan Solusi Dua Negara

Macron menegaskan bahwa pengakuan ini adalah bagian dari komitmen Prancis untuk mendorong solusi dua negara dalam konflik Israel–Palestina. Langkah Prancis ini sekaligus memobilisasi dukungan internasional agar negosiasi damai dapat kembali dibuka.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres turut menegaskan bahwa kenegaraan bagi rakyat Palestina adalah sebuah hak, bukan hadiah. Pernyataan ini dinilai sebagai respons terhadap Israel yang menilai pengakuan negara Palestina sebagai “hadiah bagi Hamas” pascaserangan 7 Oktober dua tahun lalu yang memicu perang berkepanjangan di Gaza.

Gelombang Dukungan Global

Prancis bukan negara Barat pertama yang mengakui Palestina dalam pekan ini. Sebelumnya, Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal juga telah lebih dulu memberikan pengakuan resmi. Dalam beberapa hari mendatang, rakyat Palestina berharap total 10 negara akan mengikuti langkah serupa.

Hingga kini, sekitar tiga perempat dari 193 anggota PBB sudah mengakui Palestina sebagai negara. Namun, sebagian besar negara besar Barat selama ini menolak, dengan alasan bahwa status kenegaraan hanya bisa dicapai melalui negosiasi langsung dengan Israel.

Langkah Prancis dipandang sebagai titik balik diplomasi internasional di Timur Tengah. Selain memperkuat legitimasi Palestina di kancah global, pengakuan ini juga berpotensi meningkatkan tekanan politik terhadap Israel untuk membuka kembali jalur dialog damai.

sumber: konteks