Heboh di KPK! Roy Suryo Seret Jokowi, Gibran, hingga Kaesang dalam Skandal Ijazah

Heboh di KPK! Roy Suryo Seret Jokowi, Gibran, hingga Kaesang dalam Skandal Ijazah


Suasana di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis, 2 Oktober 2025, berubah panas ketika aksi massa Gerakan Lintas Aliansi Adili Koruptor (Gladiator) digelar. Dalam momen itu, pakar telematika sekaligus mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, menyampaikan klaim mengejutkan yang langsung menyorot mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dengan berdiri di atas mobil komando, Roy Suryo lantang menyebut bahwa ia berhasil memperoleh bukti penting terkait polemik ijazah Jokowi yang selama ini menjadi bahan perdebatan.

“Saya mohon izin maaf agak terlambat datang karena ini suatu berita penting buat kita semua. Barusan saya dari KPU (Komisi Pemilihan Umum), Alhamdulillah berkat doa dari teman-teman semua dan berkat doa dari para senior semua, saya dan tim sudah berhasil mendapatkan sampel ijazah palsunya Jokowi resmi dari KPU,” seru Roy Suryo, yang langsung disambut riuh para peserta aksi.

Roy menjelaskan, sampel yang ia klaim resmi dari KPU tersebut identik dengan hasil penelitiannya selama ini. Ia menegaskan, dokumen itu akan segera diuji kembali untuk memperkuat bukti.

“Persis sama dengan yang kami teliti. Dan akan kami uji ulang dengan ELA,” ujarnya dengan penuh semangat.

Roy meyakini temuan itu membuat posisinya lebih kuat dalam menghadapi laporan hukum yang ditujukan kepadanya. Ia optimistis tidak bisa dijerat pidana pencemaran nama baik, justru laporan yang ia buat di Bareskrim akan terus berjalan.

“Maka kami tidak bisa dipidana karena pencemaran nama baik di Polda Metro Jaya. Artinya laporan kita di Bareskrim akan terus dilanjutkan,” tegas Roy.

“Seperti diketahui saat ini saya dan teman-teman juga sedang dilaporkan oleh pihak Jokowi di Mabes Polri dan Polda Metro Jaya,” tambahnya.

Tidak hanya berhenti di polemik ijazah, Roy Suryo juga mendesak agar Jokowi dimintai pertanggungjawaban penuh.

“Kami semua berani mati, Jokowi harus diperiksa dan diadili untuk mempertanggungjawabkan ijazah palsu yang dipakainya untuk menipu rakyat Indonesia. Jokowi sudah terlalu banyak menggarong negeri ini dan patut ditangkap dan diadili bersama keluarganya,” ucap Roy dengan suara lantang.

Kritik tajam juga diarahkan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Roy bahkan meragukan keabsahan ijazah Gibran dan menuntut adanya pemakzulan.

“Gibran Rakabuming Raka, anak haram konstitusi juga harus diperiksa dan dimakzulkan. Karena saya yakin 95,5% ijazah Gibran Rakabuming Raka yang sekarang menjabat Wakil Presiden Republik Indonesia juga tidak punya ijazah SMA,” katanya.

Lebih lanjut, Roy mendorong KPK agar segera membuka kembali laporan-laporan lama terkait keluarga Jokowi. Ia menyinggung dugaan gratifikasi yang melibatkan Kaesang Pangarep maupun Bobby Nasution.

“Untuk itu, kami datang ke KPK agar kasus tersebut diusut. Terungkapnya penggunaan jet pribadi oleh Kaesang Pangarep (putranya Jokowi) ke Amerika dan Jepang, termasuk penggunaan jet pribadi oleh Bobby Nasution ke Amerika dengan istrinya Kahiyang Ayu, ternyata pemilik jet adalah seorang pebisnis 303 alias judi. Ini gratifikasi kasus tambang blok Medan di Maluku Utara milik istrinya Bobby Nasution, juga sampai sekarang tidak pernah diusut oleh KPK,” jelas Roy Suryo.

Sumber: suara
Foto: Roy Suryo/Net