Ruben Onsu Tak Ragu Batalkan Acara TV Demi Salat: Allah yang Atur Rezeki
Ruben Onsu membagikan kisah perubahan hidupnya setelah memeluk agama Islam dan menjalani ibadah umrah pertamanya. Menurutnya, salah satu doa yang paling sering ia panjatkan di Tanah Suci adalah agar diberikan ketenangan hati. Dengan begitu, ia bisa menjawab berbagai persoalan hidup dengan kepala dingin.
Sosok Ruben yang dulu dikenal perfeksionis dalam bekerja kini mulai melunak. Ia lebih bisa menerima kesalahan kecil, tidak lagi terlalu keras terhadap dirinya maupun orang lain. Perubahan itu juga membuat Ruben lebih memperhatikan perasaannya sendiri, berbeda dengan sebelumnya yang cenderung selalu mendahulukan kepentingan orang lain.
Ruben pun kini menempatkan kenyamanan sebagai prioritas dalam bekerja. Ia menginginkan kerja sama yang sehat, bukan sekadar profesionalitas yang terasa kaku dan cuek. Karena itu, ia tak segan meninggalkan sebuah pekerjaan jika dirasa sudah tidak sejalan dengan prinsip hidup barunya.
"Ada satu pekerjaan tiba-tiba bermasalah ketika gue muslim. Gue tinggalin," ungkap Ruben Onsu saat berbincang dengan Wendy Cagur dan Andhika Pratama.
Bahkan, Ruben mengaku rela membatalkan acara besar yang sudah dijadwalkan sebuah stasiun televisi. "Sampai gue udah di-book acara besarnya itu TV, gue tinggalin. InsyaAllah Allah atur, Allah kasih yang jauh lebih," imbuhnya.
Meski tidak menyebut nama televisi ataupun detail masalah yang terjadi, banyak yang menduga keputusan itu berkaitan dengan waktu salat. Ruben seakan memberi sinyal bahwa ia tidak ingin ibadahnya dihalangi siapa pun. "Nanti kita nih pada pergi sendiri-sendiri, nggak ada orang TV yang nemenin kita di dalem (kubur), nggak ada," ujarnya menegaskan.
Kini, Ruben lebih santai menanggapi pandangan orang terhadap dirinya. Ia tak masalah jika ada pihak yang menilai sikapnya berubah atau bahkan menolak bekerja dengannya. "Jadi buat gue, 'Wah si Ruben mah belagu, Ruben mah gini,' terserah, yang penting Allah tahu," tegas Ruben.
Ia bahkan menolak untuk khawatir soal rezeki. "Jadi ketika ada pekerjaan, langsung gue bilang 'Neneng, cancel aja semua, nggak papa' 'Nanti gini-gini' 'Nggak papa Neng, Allah nggak kasih kita lapar,'" sambungnya.
Kini, Ruben memilih hanya mengisi acara yang membuatnya tenang dan tidak mengganggu ibadah. Ia mengaku sudah tidak ambil pusing dengan komentar orang lain. "Karena elu semua nggak ada ketika bener-bener gue lagi butuh pertolongan, nasihat, masukan, gue butuh sandaran. Nggak ada," kata Ruben.
Baginya, satu-satunya tempat bersandar hanyalah Allah SWT. Ia pun menegaskan waktu salat, terutama salat Isya, menjadi hal yang tidak bisa diganggu. "Sekarang gue udah nggak ada rasa khawatir. Gue kalo ada hal yang mengganjal ya gue cerita. Gue evaluasi diri gue dari gue bangun pagi sampai malem, gue cerita di salat Isya. Jadi gue salat Isya nggak bisa diburu-buruin," pungkasnya.
Pernyataan Ruben ini menuai reaksi warganet setelah diunggah ulang oleh akun Instagram @bincangbincangnew. Banyak yang menduga permasalahan dengan pihak televisi memang terkait jadwal salat.
"TV apa yang melanggar kebebasan memeluk agama. Sebut tv-nya biar ada klarifikasi dan dihukum bila terbukti melanggar UUD 1945," komentar akun @perumahan***.
"Padahal penontonnya 80 persen juga orang muslim. Parah nih tv," sahut akun @tatasandria***.
"Alasannya karena Ruben mau di jam maghrib bisa salat. Ternyata di jam itu acara sudah mulai. Jadinya Ruben cancel," tulis akun @nadhiraz***.
Meski begitu, kebenaran dugaan tersebut belum bisa dipastikan karena Ruben sendiri tidak pernah menyebutkan nama stasiun televisi yang dimaksud.
Sumber: suara