Kapal Bantuan Rakyat Indonesia Dibajak Israel Saat Menuju Gaza
Militer Israel kembali menghadang upaya kemanusiaan ke Gaza. Kapal terakhir dari Armada Sumud Global, Marinette, yang dibeli dari sumbangan rakyat Indonesia, akhirnya menjadi sasaran pembajakan pasukan Israel di perairan Mediterania.
Menurut laporan Al Jazeera, Marinette yang berbendera Polandia ditangkap pada Jumat pagi waktu setempat. Tayangan siaran langsung memperlihatkan pasukan Israel memaksa masuk ke dalam kapal di lepas pantai Gaza yang hingga kini terus dibombardir.
Marinette merupakan kapal operasional terakhir dari Global Sumud Flotilla, armada yang semula terdiri dari 44 orang. Kapal ini membawa enam awak, termasuk warga Australia bernama Cameron yang bertindak sebagai kapten. Dalam panggilan video kepada penyelenggara armada, Cameron sempat menjelaskan bahwa kapal tertinggal dari kelompok utama karena mengalami masalah mesin.
“Kami memiliki sekelompok orang Turki yang sangat tangguh di dalamnya… kami memiliki seorang wanita dari Oman dan saya sendiri, dan kami akan terus melanjutkan arah tersebut,” ucap Cameron.
Siaran langsung pada pukul 04.00 GMT sempat memperlihatkan Marinette masih melaju di perairan internasional Laut Mediterania, dengan posisi sekitar 43 mil laut atau 80 kilometer dari wilayah Gaza.
Israel sebelumnya sudah mengirim peringatan keras. Kementerian Luar Negeri Israel menegaskan bahwa Marinette akan dicegah jika berusaha memasuki “zona tempur aktif” dan mencoba menembus blokade laut.
Selain Marinette, kapal Mekino dilaporkan sempat mendekati Gaza sebelum akhirnya hilang sinyal sekitar 9,3 mil laut dari pantai. Hingga kini, belum jelas apakah Mekino berhasil lolos, ditangkap, atau hanya mengalami gangguan teknis.
Sejak Rabu lalu, angkatan laut Israel diketahui telah menghentikan puluhan kapal pembawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Lebih dari 500 aktivis internasional dari 40 negara ditahan, termasuk sejumlah tokoh publik dunia. Di antaranya aktivis lingkungan Greta Thunberg, mantan Wali Kota Barcelona Ada Colau, hingga anggota parlemen Eropa Rima Hassan.
Israel menuduh para sukarelawan itu mencoba “melanggar blokade laut yang sah”. Namun, tuduhan tersebut dipandang sebagai pelanggaran hukum internasional oleh banyak pihak. Pasukan Israel mencegat setiap kapal, menahan awaknya, lalu membawa mereka ke Israel untuk selanjutnya dideportasi.
Marinette, bersama kapal-kapal lain yang dibeli dari donasi rakyat Indonesia seperti Seulle, Nights of London, MiaMia, dan Meteque, semula diharapkan bisa menembus Gaza membawa simbol solidaritas dunia. Namun, realitas di lapangan menunjukkan, blokade Israel masih menjadi penghalang utama misi kemanusiaan ke Palestina.