Korban Musala Ambruk di Sidoarjo Bertambah, Tim DVI Lakukan Tes DNA untuk Identifikasi
Empat jenazah korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, telah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur pada Jumat (3/10/2025).
Kondisi jenazah yang mulai mengalami pembusukan membuat proses identifikasi tidak mudah. Oleh karena itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) bersama tim forensik segera melakukan pemeriksaan agar dapat menyerahkan jenazah kepada keluarga.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Timur, Kombes Pol M Khusnan, menegaskan proses identifikasi didasarkan pada pencocokan data ante mortem (data sebelum kematian dari keluarga) dengan data post mortem (hasil pemeriksaan jenazah).
“Kondisi jenazah yang mulai membusuk sedikit menyulitkan proses identifikasi,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).
Hingga siang hari, satu jenazah telah selesai diperiksa dan disimpan di kontainer pendingin sambil menunggu kecocokan data. Jika data primer tidak sinkron, tim DVI akan melanjutkan ke tahap tes DNA. Untuk mempercepat, sampel DNA dari orang tua korban juga telah diambil.
“Jika tidak ada kecocokan data primer, kami akan lakukan tes DNA. Tim DVI sudah mendapatkan sampel dari keluarga korban,” kata Kombes Pol M Khusnan.
BNPB: 54 Korban Belum Ditemukan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut hingga Jumat siang, total sembilan jenazah korban musala ambruk berhasil dievakuasi. Meski begitu, 54 orang masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa jumlah korban terdampak hingga kini mencapai 166 orang, angka yang masih mungkin bertambah.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian. Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia,” jelas Abdul Muhari dalam keterangan resminya.
Korban Dirawat di Sejumlah Rumah Sakit
Para korban yang mengalami luka-luka saat ini tengah mendapatkan perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan, mulai dari RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, hingga RS Sakinah Mojokerto.
Sebagian besar korban yang sebelumnya dirawat sudah dipulangkan, sementara beberapa lainnya masih harus menjalani rawat inap karena kondisi yang cukup serius.
Di tengah duka mendalam atas korban meninggal, tim SAR gabungan terus berupaya menemukan puluhan orang yang dilaporkan hilang. Beberapa korban juga berhasil ditemukan dalam keadaan selamat tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan.