Polemik Harga LPG 3 Kg: Menkeu Purbaya Vs Bahlil Makin Memanas



Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya buka suara menanggapi pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menyebut dirinya salah membaca data terkait harga asli LPG 3 kilogram (kg).

Purbaya mengatakan, pihaknya kini tengah meninjau kembali angka yang selama ini digunakan Kementerian Keuangan. Ia menegaskan bahwa data yang dipakai bukan asal sebut, melainkan berasal dari perhitungan tim internalnya.

“Saya lagi pelajari. Bisa jadi Pak Bahlil benar, tapi nanti kita lihat lagi. Yang jelas, angka yang saya sampaikan itu berdasarkan hitungan staf saya. Kita lihat saja nanti di mana salah pengertiannya,” kata Purbaya saat kunjungan kerja di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (3/10/2025).

Perbedaan Cara Membaca Data

Menurut Purbaya, perbedaan data yang muncul kemungkinan disebabkan cara melihat dan menghitung yang berbeda antara Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM. Namun ia meyakini, pada akhirnya kedua instansi akan sampai pada angka yang sama.

“Seharusnya nanti hasil akhirnya sama, karena uangnya kan itu-itu juga. Tinggal kita jelaskan bagaimana yang betul,” ujarnya.

Menkeu baru itu pun tak menutup kemungkinan adanya perbedaan tafsir teknis.
“Saya salah data? Mungkin memang cara lihatnya beda. Kadang-kadang hitungan praktisi dan akuntan bisa berbeda,” tambahnya.

Pernyataan Awal Purbaya Soal Harga LPG

Sebelumnya, Purbaya sempat menyebut harga asli LPG 3 kg berada di angka Rp42.750 per tabung. Dari total tersebut, pemerintah menanggung sekitar Rp30.000 dalam bentuk subsidi, sehingga masyarakat hanya perlu membayar Rp12.750 per tabung.

Namun, pernyataan itu langsung disanggah oleh Bahlil. Menurutnya, Menkeu keliru dalam membaca data. Bahkan, ia menilai hal tersebut wajar karena Purbaya masih baru menjabat.

“Itu mungkin Menkeu salah baca data. Biasalah, mungkin masih butuh penyesuaian. Bisa jadi beliau belum dapat masukan yang tepat dari dirjen atau timnya,” kata Bahlil di Kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).

Program Integrasi Data Subsidi LPG

Selain soal harga, Bahlil juga menyinggung program integrasi data penerima LPG 3 kg ke dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang sedang digarap Badan Pusat Statistik (BPS) bersama tim Kementerian ESDM.

“Integrasi satu data itu masih proses pematangan. BPS bekerja sama dengan tim di ESDM. Jadi mungkin Pak Menteri Keuangan memang belum sempat membaca data yang ada,” pungkas Bahlil.



Sumber: rmol
Foto: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: RMOL/Alifia Dwi Ramandhita)