Resmi! TNI Ganti Seragam Loreng Malvinas Setelah 42 Tahun, Ini Alasannya

Resmi! TNI Ganti Seragam Loreng Malvinas Setelah 42 Tahun, Ini Alasannya


Pakaian dinas lapangan (PDL) TNI akan tampil dengan wajah baru. Setelah lebih dari empat dekade menggunakan loreng malvinas, seragam kebanggaan prajurit kini berganti menjadi loreng sage green. Seragam baru itu akan dipakai secara serentak pada 5 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 TNI di Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

Meski peluncuran resminya dilakukan saat HUT TNI, sejumlah prajurit hingga pejabat tinggi militer sudah lebih dulu terlihat mengenakan PDL bermotif sage green tersebut.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menjelaskan bahwa pergantian seragam ini bukan keputusan instan. Kajian panjang dilakukan sebelum akhirnya Panglima TNI mengeluarkan keputusan resmi.

”Terkait dengan seragam TNI yang baru. Sudah disampaikan oleh wakil panglima TNI beberapa hari yang lalu dan sudah ada keputusan dari bapak panglima TNI tentang penggunaan seragam corak baru dengan warna sage green. Seperti yang rekan-rekan media lihat di sini dan mungkin lihat di beberapa pasukan sudah menggunakan atau para juri juga menggunakan,” ungkap Freddy.

Menurut Freddy, perubahan ini bukan hanya soal warna dan corak. Seragam baru dirancang agar lebih fungsional dalam penugasan, khususnya pada operasi militer. Loreng sage green dianggap lebih selaras dengan kondisi alam Indonesia, terutama vegetasi hutan. Selain itu, pola digital yang digunakan lebih kecil dibandingkan loreng malvinas, sehingga memberi kenyamanan sekaligus kebanggaan bagi prajurit.

”Maka dipilihlah corak ini. Corak PDL TNI baru. Dengan pola digital. Pola digital lebih kecil, lebih kecil dari PDL malvinas itu. Dan itu pastinya akan memberikan rasa kebanggaan kepada prajurit. Kemudian secara tidak langsung akan meningkatkan militansi dalam setiap kegiatan yang diemban,” jelasnya.

Sebelumnya, sejumlah pejabat TNI telah mengenakan seragam baru ini. Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita dan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI M. Saleh Mustafa termasuk di antaranya. Dari penampilan, perbedaan keduanya terlihat jelas. Loreng malvinas cenderung lebih gelap dengan dominasi hijau tua, sementara loreng sage green tampak lebih lembut dan natural.

”Sekarang kan namanya kan loreng malvinas yang lama, (digunakan) dari tahun 1982,” kata Jenderal Tandyo.

Ia menambahkan, loreng baru ini lebih cocok digunakan di lapangan, terutama ketika pasukan ditugaskan di wilayah hutan. “Jadi, kalau kami masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersamar,” ucapnya.

Nantinya, seluruh prajurit TNI akan mengenakan seragam sage green pada peringatan HUT TNI ke-80. “Kami pakai ini bersama wakasad (hari ini), dan nanti tanggal 5 Oktober semuanya sudah pakai ini. Mohon doanya, lancar semua,” tambah Tandyo.

Sebagai catatan, TNI memang memiliki beragam jenis PDL. Selain loreng malvinas yang kini diganti, terdapat pula variasi PDL di setiap matra TNI, termasuk yang digunakan satuan khusus seperti Kopassus TNI AD dan Pasgat TNI AU. Pergantian loreng ini menandai babak baru dalam sejarah seragam TNI, yang bukan hanya sekadar pakaian, melainkan simbol identitas, strategi, dan kebanggaan prajurit.

Sumber: jawapos
Foto: Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan beberapa pejabat TNI lainnya mengenakan PDL dengan corak sagen green saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto. (Istimewa)