Terungkap Penyebab Kematian Bunga Rahmawati, Siswi Bandung Barat yang Viral Dikaitkan MBG
Kabar duka datang dari Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Bunga Rahmawati (17), siswi kelas XII SMKN 1 Cihampelas, meninggal dunia pada Selasa (30/9/2025). Kepergiannya menimbulkan spekulasi liar di media sosial, terutama setelah isu yang mengaitkan kematian remaja tersebut dengan dugaan keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Namun, pihak keluarga menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Menurut mereka, Bunga meninggal bukan karena keracunan, melainkan akibat penyakit yang telah lama ia derita.
Riwayat Penyakit Sejak Kecil
Sity Nurhayati, ibu almarhumah, dengan tegas meminta publik untuk tidak menyebarkan informasi keliru. Ia menjelaskan bahwa Bunga memiliki riwayat gangguan kesehatan sejak kecil, mulai dari tuberkulosis (TB) paru hingga penyakit lambung yang sering kambuh.
“Waktu kecil anak saya itu punya sakit tuberkulosis (TB) paru tingkat 2, tapi itu sudah dinyatakan sehat. Cuma dia itu juga punya penyakit lambung,” ungkap Sity, Jumat (3/10/2025).
Menurutnya, penyakit lambung itulah yang kerap kambuh karena pola makan Bunga yang tidak terjaga. Tinggal jauh dari orang tua membuat sang anak lebih bebas mengonsumsi makanan pedas yang justru memperburuk kondisinya.
“(Penyakit) lambung dia itu susah sembuh karena enggak jaga pola makan. Dia sering makan yang pedas seperti seblak. Memang enggak dikontrol sama dia karena kan jauh dari pantauan orang tua. Memang dia seperti anak zaman sekarang, hobi sama makanan pedas ditambah dia susah makan,” tambahnya.
Keluhan Sebelum Menghembuskan Napas Terakhir
Meski bekerja di luar negeri, Sity mengaku tetap berusaha memantau kondisi anak sulungnya. Ia mengetahui Bunga sempat mengeluh pusing dan lemas sehari sebelum meninggal.
“Saya pantau terus walau keadaan jauh juga. Memang sehari sebelumnya (meninggal) Bunga sudah ngeluh pusing sama lemas, cuma saya ngomong mungkin masuk angin. Saya suruh minum obat, terus saya suruh adiknya Bunga itu minta pertolongan buat dibawa ke rumah sakit di hari Selasa,” kata Sity.
Namun, Bunga tidak sempat mendapatkan perawatan. Dalam perjalanan menuju RSUD Cililin, kondisi Bunga memburuk hingga akhirnya meninggal dunia sebelum sampai di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Harapan Keluarga: Jangan Ada Kabar Keliru
Sity mengaku telah ikhlas melepas kepergian putri sulungnya. Ia hanya berharap tidak ada lagi kabar simpang siur yang menghubungkan kematian Bunga dengan keracunan massal dari program MBG.
“Bunga itu tinggal cuma sama adiknya, dia juga yang urus semua. Jadi ibarat ibu buat adik-adiknya. Saya sudah ikhlas, mohon doanya saja buat almarhumah anak saya,” tuturnya.
Kematian Bunga menjadi pengingat bahwa kabar yang beredar di media sosial belum tentu benar. Penting bagi masyarakat untuk memverifikasi informasi agar tidak menambah duka keluarga yang ditinggalkan.