Brigjen Djuhandhani Naik Jadi Kapolda Sulsel, Jenderal yang Pernah Putuskan Ijazah Jokowi Asli
Markas Besar Polri kembali melakukan rotasi besar-besaran terhadap jajaran perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) di penghujung September 2025.
Mutasi tersebut tercatat dalam dua Surat Telegram Kapolri, masing-masing bernomor ST/2134/IX/KEP./2025 tertanggal 19 September 2025 dan ST/2192/IX/KEP./2025 tertanggal 24 September 2025. Total ada sekitar 60 personel Polri yang mengalami perpindahan jabatan, sebagian di antaranya mendapat promosi.
Salah satu nama yang ikut naik pangkat adalah Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro. Ia resmi diangkat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan dan otomatis menyandang pangkat Inspektur Jenderal (Irjen).
Penunjukan ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri ST/2192/IX/KEP./2025 tanggal 24 September 2025. Djuhandhani menggantikan Irjen Rusdi Hartano, yang kini dimutasi sebagai perwira tinggi Bareskrim Polri.
Pengusut Kasus Ijazah Jokowi
Sebelum dipercaya memimpin Polda Sulsel, Djuhandhani menjabat sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri. Di posisi itu, ia menangani sejumlah perkara besar, termasuk polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo.
Pada 22 Mei 2025, Djuhandhani mengumumkan hasil penyelidikan dan uji forensik yang menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli dan sah. Namun, kesimpulan tersebut tidak diterima sebagian pihak, seperti Rismon Sianipar cs, yang tetap meragukan legalitas ijazah tersebut.
Rismon bahkan menuding Djuhandhani takut membuka wujud asli dokumen yang diperiksa.
"Ada semacam ketakutan bagi Dirtipidum atau lab forensik Mabes Polri ini untuk menunjukkan objek yang diteliti. Ada ketakutan," kata Rismon dalam kanal YouTube Abraham Samad, 23 Mei 2025.
Profil dan Rekam Jejak
Djuhandhani Rahardjo Puro merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991, seangkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pria kelahiran Magelang, 31 Mei 1969 ini, memiliki karier panjang dengan berbagai jabatan strategis di Polri.
Beberapa posisi penting yang pernah diemban:
-
Kasubdit IV/Poldok Dittipidum Bareskrim Polri
-
Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2019)
-
Dirreskrimum Polda Bali (2020)
-
Dirreskrimum Polda Jawa Tengah (2021)
-
Dirtipidum Bareskrim Polri (2022–2025)
Kini, sejak September 2025, ia dipercaya sebagai Kapolda Sulawesi Selatan.
Kekayaan Brigjen Djuhandhani
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terakhir yang dilaporkan pada 22 Oktober 2021, Djuhandhani memiliki total kekayaan sebesar Rp3,19 miliar.
Rinciannya:
-
Tanah dan Bangunan: Rp2,64 miliar
-
Sleman, DIY (165 m²/150 m²): Rp1,22 miliar
-
Luar negeri (121 m²/258 m²): Rp1,42 miliar
-
-
Kendaraan: Rp210 juta
-
Honda CR-V (2008)
-
-
Harta Bergerak Lainnya: Rp320 juta
-
Kas dan Setara Kas: Rp22 juta
Djuhandhani tidak tercatat memiliki utang sehingga total hartanya bersih Rp3,19 miliar.
Karier Moncer, Tantangan Baru
Dengan pengalaman panjang dan rekam jejak yang teruji, Djuhandhani kini dihadapkan pada tantangan baru memimpin Polda Sulsel. Selain memastikan keamanan wilayah, publik juga akan menyorot kiprahnya usai pernah terlibat dalam kasus besar seperti polemik ijazah Jokowi.
Sumber: Strategi