Prabowo Pastikan IKN Jadi Pusat Pemerintahan dan Politik, Bukan Sekadar Kota Baru
Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya menegaskan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan hanya pusat pemerintahan baru, melainkan akan menjadi ibu kota politik Indonesia di masa depan. Pernyataan tersebut memperkuat posisi IKN sebagai simbol pembangunan nasional yang lebih merata, sekaligus langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045.
Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur bukan keputusan sederhana. Pertimbangan geografis, sosial, ekonomi, hingga visi jangka panjang menjadi dasar utama. Keputusan ini juga telah memiliki payung hukum melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Tujuannya jelas: menghadirkan pusat pemerintahan yang berkelanjutan, modern, serta mewakili seluruh wilayah Indonesia.
Visi dan Regulasi Jangka Panjang
Berdasarkan data resmi ikn.go.id, pembangunan Nusantara dirancang bertahap hingga 2045. IKN bukan sekadar tempat aktivitas politik dan administrasi, melainkan pusat inovasi, kota dunia yang ramah lingkungan, serta ditargetkan beroperasi dengan konsep net zero carbon dan energi terbarukan 100%.
Langkah ini menjadi momentum penting untuk menata ulang arah pembangunan agar lebih Indonesia-sentris, tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.
Alasan Geografis dan Ekologis
-
Relatif aman dari bencana
Jakarta menghadapi ancaman serius seperti banjir rob, penurunan tanah, hingga kenaikan permukaan laut. Sebaliknya, Kalimantan Timur dinilai lebih aman dari risiko bencana besar, meskipun tetap memerlukan pengelolaan lingkungan yang ketat. -
Ketersediaan lahan luas
Wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara menyediakan lahan luas untuk pengembangan jangka panjang. Perencanaan tata kota pun bisa dilakukan sejak awal dengan konsep hijau dan modern. -
Dekat simpul logistik
IKN berada di antara Samarinda dan Balikpapan. Keduanya sudah memiliki infrastruktur logistik dan ekonomi yang kuat sehingga mendukung percepatan pembangunan ibu kota baru.
Alasan Sosial-Ekonomi
-
Pemerataan pembangunan
Pemindahan ibu kota diharapkan mengurangi kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa. Kehadiran IKN diproyeksikan menjadi magnet investasi dan membuka peluang kerja baru di kawasan timur Indonesia. -
Mendorong ekonomi hijau
Nusantara dirancang sebagai pusat ekonomi hijau, mulai dari energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, farmasi modern, hingga ekowisata. Konsep ini sejalan dengan komitmen Indonesia pada isu lingkungan global. -
Mengurangi beban Jakarta
Selama ini, Jakarta menanggung beban berat sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis. Dengan IKN, Jakarta bisa difokuskan sebagai pusat ekonomi, sementara fungsi politik dan pemerintahan beralih ke Kalimantan.
Alasan Simbolis dan Identitas Nasional
Pemindahan ibu kota juga sarat makna simbolis. Selama ini, ibu kota selalu berada di Pulau Jawa. Dengan menempatkan IKN di Kalimantan Timur yang berada di tengah nusantara, pemerintah ingin menunjukkan bahwa ibu kota adalah milik seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya satu pulau.
Pernyataan Presiden Prabowo bahwa IKN akan menjadi ibu kota politik menegaskan arti penting Nusantara sebagai pusat pemerintahan baru. Meski tantangan lingkungan, sosial, dan pembiayaan tidak ringan, proyek ini tetap diarahkan untuk mewujudkan kota masa depan Indonesia yang hijau, modern, inklusif, dan berdaya saing global.
Dengan fondasi yang kuat, IKN diharapkan tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, melainkan juga simbol persatuan dan kemajuan bangsa.
Sumber: suara