Program Makan Bergizi Gratis Tuai Masalah, Hensat Desak Pemerintah Transparan!
Pemerintah akhirnya memutuskan untuk melakukan evaluasi besar-besaran terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah muncul sejumlah kasus keracunan di berbagai daerah. Langkah ini dinilai tepat, namun perlu dijalankan secara menyeluruh agar tidak sekadar menjadi formalitas.
Analis komunikasi politik, Hendri Satrio atau yang akrab disapa Hensat, menilai evaluasi tidak boleh hanya sebatas laporan teknis. Menurutnya, seluruh aspek mulai dari rantai distribusi hingga sistem pengawasan di lapangan harus dibedah secara serius.
“Dalam komunikasi politik, kepercayaan publik adalah modal utama. Gagal mengkomunikasikan penanganan isu ini dengan baik dapat merusak legitimasi pemerintah di mata masyarakat,” tegas Hensat, dikutip Jumat (26/9/2025).
Ia menambahkan, hasil evaluasi wajib dipublikasikan secara terbuka kepada masyarakat dan langsung kepada presiden selaku penanggung jawab program. Transparansi, kata Hensat, adalah kunci untuk menjaga kepercayaan publik sekaligus membuka ruang masukan dari masyarakat.
“Transparansi itu tujuannya agar masyarakat bisa memberikan masukan yang konstruktif, baik dari sisi teknis maupun pengawasan di lapangan. Ini akan memperkuat akuntabilitas program,” jelasnya.
Tak hanya berhenti mendengarkan kritik, Hensat juga mendorong pemerintah agar benar-benar mengimplementasikan perbaikan berdasarkan masukan yang datang dari masyarakat. Dengan begitu, tujuan awal MBG untuk meningkatkan gizi anak bangsa dapat tercapai tanpa menimbulkan ancaman baru terhadap kesehatan.
“Kepala Badan Gizi Nasional harus dengan segera minta maaf kepada semua orang tua siswa akibat MBG yang diduga meracuni anak mereka!” tandas Hensat.
Sumber: rmol