Heboh! Rumah Jokowi Disebut Punya Bunker Rp198 Triliun, Beathor: Kalau KPK Diam, Kita Bongkar!

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat ultimatum keras terkait dugaan kasus korupsi yang menyeret keluarga Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Politikus senior PDIP, Beathor Suryadi, menyatakan jika KPK tidak segera mengusut kasus tersebut, maka massa akan bergerak langsung ke Solo untuk membongkar bunker yang disebut-sebut berada di rumah Jokowi.

“Kalau KPK tidak mau bongkar, kita akan datang ke Solo untuk membongkar bunkernya,” tegas Beathor saat berorasi di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).

Tuduhan Korupsi Rp198 Triliun

Dalam orasinya, Beathor menyebut bahwa berdasarkan sejumlah data, Jokowi diduga kuat terlibat praktik korupsi. Bahkan, ia mengklaim terdapat dana fantastis sebesar Rp198 triliun yang tersimpan di bunker tersebut.

“Oleh karena itu, masyarakat di seluruh Indonesia harus bergerak melawan korupsi. Kalau KPK tidak mau proses, kita wajar bongkar kasus-kasus korupsi Jokowi. Gerakan bongkar bunker Jokowi, di situ ada Rp198 triliun,” kata Beathor lantang.

Aksi Gladiator Dihadiri Tokoh Nasional

Demo bertajuk “Tangkap dan Adili Jokowi” itu digelar oleh massa yang tergabung dalam Gerakan Lintas Aliansi Adili Koruptor (Gladiator) dan dihadiri ratusan orang.

Sejumlah tokoh nasional juga tampak hadir dalam aksi tersebut, di antaranya:

• Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi

• Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto

• Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara

• Kolonel (Purn) Sugeng Waras

• Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu

• Mantan Menpora Roy Suryo

• Irjen (Purn) Napoleon Bonaparte

Aksi tersebut berlangsung dengan tuntutan utama agar KPK segera menindaklanjuti dugaan korupsi Jokowi dan keluarganya. Jika tidak, massa berjanji akan melanjutkan gerakan ke Solo untuk membongkar langsung bunker yang disebut menyimpan uang triliunan rupiah.

Sumber: RMOL