Polemik Razia Pelat Aceh, Nasir Djamil: Polda Bisa Proses Hukum Bobby Nasution
Kontroversi razia kendaraan berpelat Aceh (BL) di Sumatera Utara terus menjadi sorotan publik. Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Nasir Djamil, bahkan mendesak Polda Sumut untuk mengambil langkah tegas terhadap Gubernur Sumut, Bobby Nasution.
"Jika Bobby tetap ngotot, maka Polda Sumut bisa mengamankan Bobby dan memprosesnya secara hukum, karena kebijakan itu sangat berpotensi membenturkan warga antardaerah," ujar Nasir Djamil dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).
Menurut Nasir, kebijakan yang digagas menantu Presiden Joko Widodo tersebut bisa memicu gesekan sosial antara masyarakat Aceh dan Sumut. Ia mengingatkan bahwa Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sudah jelas mengatur, kendaraan dengan pelat resmi dari daerah mana pun memiliki hak untuk melintas di seluruh wilayah Indonesia.
Razia terhadap pelat BL, kata Nasir, tidak memiliki dasar hukum yang sah. "Semua ruas jalan di Indonesia ada uang rakyat di dalamnya. Karena itu, Komisi III mendesak Kapolda Sumut dan jajarannya menindak tegas pihak yang mengganggu ketertiban umum dan keamanan masyarakat," tegas legislator asal Aceh tersebut.
Di sisi lain, Bobby Nasution merespons kritik yang dilayangkan kepadanya. Ia menegaskan bahwa kebijakan razia pelat bukan untuk menyudutkan daerah tertentu, melainkan upaya mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
"Kalau saya yang dihujat enggak apa-apa. Mau dibilang kita enggak ada duit enggak apa-apa, kekurangan duit enggak apa-apa," kata Bobby usai acara launching UHC Prioritas, Senin (29/9/2025).
Ia juga meminta pemerintah kabupaten dan kota di Sumut aktif mendata perusahaan yang beroperasi di wilayahnya namun menggunakan kendaraan dengan pelat dari luar provinsi. "Saya menekankan pada seluruh bupati, wali kota, tolong kalau di daerahnya ada perusahaan yang beroperasi di wilayah Sumut, tapi kendaraan operasionalnya di luar pelat dari Sumut tolong didata," jelasnya.
Polemik ini semakin panas setelah sebuah video penyetopan kendaraan berpelat Aceh viral di media sosial. Menanggapi hal itu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem meminta warganya untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi. Ia menegaskan Aceh tidak akan memulai konflik, tetapi tidak akan tinggal diam jika aspek hukum dilanggar.
Sumber: inilkah